Minggu, 19 Oktober 2014

Semangat Membara, Hanya Juara Tiga


 Tim tenis DJKN dalam rangka hari Oeang 2014, tahun ini mengalami penurunan prestasi. Tahun sebelumnya tim tenis DJKN mampu mempersembahkan piala untuk menjadi Juara kedua, tahun ini hanya mampu mempersembahkan piala juara ketiga pada pertandingan tenis lapangan antar eselon I dalam rangka hari Oeang, yang diselenggarakan di Lapangan Tenis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Rawamangun pada 16 s.d. 17 Oktober 2014.
Pada hari pertama Tim Tenis DJKN menjadi Juara Grup setelah menyingkirkan lawan lawannya pada Grup C. Pada penyisihan grup ini memang belum mendapatkan lawan yang berarti.  Setelah menjadi juara Grup, hari kedua maju ke babak semifinal melawan juara Grup A, yaitu Tim Tenis tuan rumah, DJBC mempunyai pemain pemain yang cukup kuat.
Pada pertandingan semifinal ini, Manajer Tim Abdul Manaf, memberikan pengarahan dan strategi bertanding yang diharapkan dapat memenangkan pada tiap pasangan tim tenis.
Pasangan pertama Abdul Manaf dan Eka Saptono, melawan pasangan pertama DJBC, mendapat perlawanan yang sangat ketat. Namun berbekal keuletan dan kesabaran, pasangan DJKN mampu memenangkan pertandingan ini dengan skor 7 – 4.
Pasangan kedua M Irfi Naufal dan Agus Susanto, bertanding melawan pasangan kedua  DJBC. Pertandingan berjalan alot dan saling  menyusul skor. Pada posisi 5-6 untuk DJBC, tim DJKN melakukan servis dan diharapkan dapat menyamakan kedududukan, namun pemain DJKN melakukan banyak kesalahan dan tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada. Pasangan kedua Tim tenis DJKN harus mengakui keunggulan pasangan kedua DJBC dengan skor 5-7.
Pasangan ketiga menjadi penentu kemenangan, tim DJKN menurunkan pemain Imam Santoso berpasangan dengan Bayu. Namun tim DJKN belum mampu melakukan perlawanan yang berarti. Kalah dari tim DJBC.
Walaupun kalah dari tim tenis DJBC dengan posisi 2-1, namun masih ada peluang untuk memperebutkan posisi ketiga. Final memperebutkan posisi ketiga melawan tim tenis DJPU setelah kalah dari tim tenis DJP.
DJKN menurunkan pemain yang sama pada babak semifinal, dan dengan mudah mengalahkan tim Tenis DJPU, tim tenis DJKN meraih juara ketiga.

Prestasi tahun ini menurun, namun tahun depan harus menjadi lebih baik, ujar Abdul Manaf, manager tim tenis DJKN. (eka S)



Rabu, 15 Oktober 2014

LELANG EMAIL PERDANA KPKNL PURWAKARTA








Purwakarta – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Purwakarta melaksanakan lelang email perdana pada Jum’at 03 Oktober 2014 di ruang rapat kepala KPKNL Purwakarta. Pelaksanaan perdana lelang email atau lebih dikenal dengan lelang ALE (Aplikasi Lelang Email) dengan pemohon lelang adalah PT BRI (Persero) cabang Purwakarta. Hadir dalam acara tersebut Pimpinan Cabang PT BRI (Persero) Cabang Purwakarta Susilo Sudana beserta jajarannya, Pejabat Lelang KPKNL Purwakarta Eka Saptono, perwakilan dari Direktorat Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Dit. Lelang DJKN) dan Pejabat Struktural serta pegawai KPKNL Purwakarta.
Barang-barang yang dilelang pada kesempatan tersebut sebanyak dua puluh sembilan item diantaranya adalah satu paket peralatan komputer, satu paket mebeulair, enam belas unit sepeda motor dengan berbagai merk/type, dan sembilan unit mobil dengan berbagai merk/type.
Pembukaan lelang email dilakukan oleh Pejabat Lelang Eka Saptono pukul 10.00 waktu server ALE (WIB) sesuai pengumuman melalui portal DJKN. Pejabat Lelang memberikan penjelasan dan informasi terkait pelaksanaan lelang email tersebut. Semua mata tertuju pada layar (ditayangkan dengan infocus) yang terdapat di ruang rapat Kepala KPKNL Purwakarta. Satu per satu item di buka, bila ada penawarnya ditentukanlah pemenangnya dengan meng “klik pemenangnya”, maka muncullah nama pemenang atas barang yang diminati peserta lelang tersebut. Sungguh menarik dan seru begitulah kesan dari beberapa orang yang menyaksikan langsung pelaksanaan lelang email tersebut.
Hasil akhir pelaksanaan lelang email hari itu adalah terjual delapan belas item dari dua puluh sembilan item barang yang ditawarkan terdiri dari satu paket peralatan komputer, satu paket mebeulair, enam belas unit sepeda motor. Pimpinan Cabang PT BRI (Persero) Cabang Purwakarta menyatakan puas dengan hasilnya yang diluar dugaan  dan mengucapkan terima kasih kepada KPKNL Purwakarta/DJKN yang telah menerima PT BRI (Persero) Cabang Purwakarta sebagai mitra kerja lelang email ini.
Lelang email  ditutup oleh Pejabat Lelang KPKNL Purwakarta dan diharapkan untuk pelaksanaan lelang email berikutnya lebih dahsyat lagi hasilnya. (Teks:Agus Salim/Kasi HI, Foto: Tri W&Kasi HI).









Rabu, 17 September 2014

PEMBENTUKAN IPPI DI KANWIL DJKN JABAR

Bandung – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) Jawa Barat menyelenggarakan Rapat Pembentukan Pengurus Ikatan Penilai Pemerintah Indonesia (IPPI) Cabang Jawa Barat (12/9). Rapat dihadiri oleh Perwakilan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) I Jawa Barat, Perwakilan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat, Kepala Bidang Penilaian, Kepala Seksi Penilaian I & 2 Kanwil DJKN Jabar, dan seluruh Kepala Seksi Penilaian KPKNL di lingkungan Kanwil DJKN Jawa Barat. Pembentukan Pengurus IPPI Cabang Jawa Barat merupakan tindak lanjut hasil Musyawarah Nasional (Munas) IPPI tanggal 3 s.d. 4 Oktober 2013. Hasil Keputusan Munas tersebut berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum IPPI Nomor 01/SK/IPPI/IX/2013 telah ditetapkan Dewan Pengurus Pusat IPPI periode 2013-2015.

Kepala Bidang Penilaian Kanwil DJKN Jabar, Tatang Ruhiyat dalam sambutannya menyampaikan maksud dan tujuan dibentuknya IPPI Cabang Jawa Barat. “Pembentukan IPPI Cabang Jawa Barat dibentuk berdasarkan Surat Plt. Ketua Umum IPPI Nomor S-03/IPPI/VI/2014 tentang Pembentukan Pengurus Cabang IPPI,” ujarnya. “Sesuai AD/ART organisasi, IPPI bertujuan menggalang persatuan para anggota Penilai Pemerintah, membina dan meningkatkan keahlian anggota, melayani dan melindungi para anggota serta meningkatkan peran serta seluruh anggota dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur.“
Sapto Mintarto, selaku Kepala Kanwil DJKN Jabar menyambut baik dibentuknya IPPI Cabang Jawa Barat. Dalam pengarahannya Sapto menyampaikan, “IPPI merupakan satu-satunya wadah bagi profesi Penilai Pemerintah baik yang berada di Kementerian/Lembaga maupun Penilai di Pemerintah Daerah.” Untuk itu Sapto berharap “Dengan dibentuknya IPPI, semua Penilai Pemerintah dapat terlindungi, dan wadah ini dijadikan sarana untuk lebih meningkatkan kualitas dan kompetensi Penilai itu sendiri,” harapnya. Perwakilan dari BPN Provinsi Jabar, Sutarto dan Perwakilan dari Kanwil DJP Jabar I, Sarasianti juga menyambut baik dibentuknya IPPI Cabang Jawa Barat ini. Harapan yang sama dengan Kepala Kanwil DJKN Jabar, dilontarkan oleh wakil dari kedua instansi tersebut.
Selanjutnya, ditetapkan Usulan Susunan Pengurus Cabang IPPI Jawa Barat sebagai berikut: Ketua Cabang: Kepala Kanwil DJKN Jawa Barat, Wakil Ketua I: Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I, Wakil Ketua II: Kepala Kanwil BPN Provinsi Jawa Barat, Sekretaris: Kepala Bidang Penilaian Kanwil DJKN Jawa Barat, Wakil Sekretaris: Kepala Seksi Penilaian I Kanwil DJKN Jawa Barat, dan Bendahara: Kepala KPKNL Bandung.
Usulan kepengurusan IPPI Cabang Jawa Barat tersebut selanjutnya akan disampaikan kepada Dewan Pengurus Pusat IPPI untuk ditetapkan/disahkan dengan Surat Keputusan dari Ketua Umum IPPI. (Yuantha A/Kihi Jabar-Foto: Ade Mulyadi).
  
 

IHT PENILAIAN KANWIL DJKN JAWA BARAT


Bandung – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) Jawa Barat, 10-12 September 2014 mengadakan In House Training(IHT) penilaian. Para Penilai yang berada di lingkungan Kanwil DJKN Jawa Barat mengikuti IHT tersebut. Acara yang dibuka oleh Kepala Kanwil Jabar, Sapto Mintarto tersebut berlangsung di Ruang Sidang Gedung Keuangan Negara Bandung, Jalan Asia-Afrika No. 114 Bandung .Dalam sambutannya Sapto menyampaikan, “IHT Penilaian ini merupakan program pembinaan yang dilakukan oleh Kanwil kepada para Penilai di lingkungan Kanwil DJKN Jawa Barat,  diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para penilai dan dijadikan sarana bagi para penilai untuk menimba wawasan khususnya dalam teori dan praktek penilaian serta bagaimana cara membuat laporan penilaian yang baik dan benar,” ujarnya. 
 



 



 

Bapak yang selalu berpenampilan rapih ini juga mengharapkan acara IHT jika dianggap perlu dapat dilakukan setiap tiga bulan sekali, mengingat peran penilai saat ini sangat strategis, terbukti dari semakin banyaknya Kementerian/Lembaga, BUMN/BUMD dan Stake Holder yang meminta bantuan penilai DJKN untuk menilai aset miliknya. Program pembinaan dan peningkatan kompetensi Penilai DJKN di tingkat wilayah merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan program pembinaan Penilai DJKN secara menyeluruh. Demi terciptanya kesegaraman pelaksanaan pembinaan dan peningkatan kompetensi penilai di masing-masing kantor wilayah, Kantor Pusat menerbitkan pedoman yang dijadikan panduan bagi kantor wilayah dalam menyusun program pembinaan dan peningkatan kompetensi penilai.
Tatang Ruhiyat, Kepala Bidang Penilaian Kanwil DJKN Jawa Barat dalam pengarahannya menyampaikan, “Metode-metode pembinanaan yang sudah harus dijalankan oleh Kanwil maupun KPKNL saat ini adalah IHT, diskusi berkala masalah penilaian yang dilakukan setiap bulan, pemaparan Tim Penilai di depan peer sebelum Tim Penilai menandatangani Laporan Penilaian, dan pengiriman Penilai  mengikuti Diklat/Workshop sesuai pemanggilan.” Pria yang menggemari olah raga bulutangkis dan menyanyi ini berharap, “Para Penilai dapat memanfaatkan waktu dan kesempatan pada acara ini dengan sebaik-baiknya untuk menambah ilmu dan wawasan tentang penilaian, sehingga kualitas dan kompetensi para Penilai Kanwil DJKN Jawa Barat khususnya di masa yang akan datang semakin meningkat.”
Acara yang berlangsung tiga hari ini dimulai dengan pretest yang diikuti seluruh peserta acara. Selanjutnya pemaparan materi terkait dengan penilaian yaitu Teori dan Dasar-dasar Penilaian, Pendekatan Data Pasar, Pendekatan Pendapatan, dan Penyusunan Laporan Penilaian yang masing-masing dibawakan secara bergantian oleh Agus Susanto (Kasi. Penilaian I Kanwil DJKN Jawa Barat), Mazuandi (Kasi. Penilaian II Kanwil DJKN Jawa Barat), Renie Kameswara (Kasi. Penilaian KPKNL Bandung), dan Kunarso (Kepala Seksi Penilaian KPKNL Bogor). Pada hari terakhir, setelah penyampaian materi selesai, peserta IHT mengikuti post test yang disaksikan langsung oleh Kepala Bidang Penilaian. Tatang menutup acara IHT dan berpesan, “Penilai pada Kanwil DJKN Jawa Barat agar selalu meningkatkan kualitas dan kompetensi penilainya demi terwujudnya kualitas penilaian yang baik dan benar,” ujarnya. (Yuantha A/KIHI Jabar)

Rabu, 23 Oktober 2013

SEMARAK HARI OEANG KE-67, TENIS LAPANGAN SUMBANG GELAR JUARA KE DUA

Rawamangun – Petenis DJKN akhirnya mengakui kehebatan petenis Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada partai final tenis lapangan dalam rangka Hari Oeang Republik Indonesia yang ke-67 di GOR Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta pada 18 Oktober lalu.

Partai ini merupakan partai ulangan final tahun lalu, dimana DJKN juga harus mengakui keunggulan DJP pada waktu itu. Uniknya, skornya pun berulang, 3-0 untuk DJP. Heran? Tentu tidak. Dengan komposisi pemain yang hampir sama dengan tahun lalu, DJP yang diperkuat pemain Pra-PON (Pekan Olahraga Nasional-red), target sebagai kampiun tenis di Kementerian Keuangan pun bukan hal yang muluk.



Dilain pihak, pemain DJKN berbekal kemenangan melawan tim Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) pada laga semifinal sebelumnya dan semangat mengulang kejayaan tahun 2011, dimana DJKN berhasil merengkuh predikat juara 1 dengan mengalahkan Direktorat Jenderal Perbendaharaan pada partai final, berharap banyak dapat mengalahkan DJP pada partai kali ini.”Target kami tahun ini adalah juara, meski kami underdog, tapi kami akan berusaha yang terbaik, pressure ada di mereka,” ujar Abdul Manaf selaku manajer tenis DJKN. Namun asa itu belum terwujud, untuk sekarang.
Pertandingan akhirnya ditutup dengan skor 3-0 untuk kemenangan DJP. Bagi DJKN, raihan juara kedua sudah baik, mengingat lawan yang dihadapi adalah DJP. “Kami akui DJP lebih baik dari kami dan kami cukup puas bisa tampil kembali di final, tapi bukannya kami tanpa perlawanan, hanya dewi fortuna sedang tidak berpihak kepada kami, tunggu kami tahun depan,” ungkap Abdul Manaf selepas sesi upacara penutupan.
Daftar Pemain Final Tenis Lapangan :
Partai Pertama
Agus-Fahdrian (DJKN) vs Kifni-Yoseph (DJP)

Partai Kedua
Imam Santoso-Bayu Firdaus vs Joko-Siswono

Partai Ketiga
Eko-Ivan vs M. Akhsan-Hence


Daftar Juara Tenis Lapangan :
Juara 1 – DJP
Juara 2 – DJKN
Juara 3 – DJBC
Juara 4 - DJA
(arifin/humas)

Rabu, 10 Juli 2013

Aset Eks BDL Laku Setelah Lelang Yang Keempat.

Purwakarta – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Purwakarta akhirnya berhasil melelang aset properti eks Bank Dalam Likuidasi (BDL) barang sitaan  Panitia Urusan Piutang Negata (PUPN) Cabang DKI Jakarta, setelah dilakukan lelang ulang yang keempat. Lelang dibuka oleh Nandang Hidayat selaku Pajabat Lelang, bertindak sebagai Pejabat Penjual adalah Dadang Hermawan.

Aset yang dilelang sebanyak 8 bidang, sedangkan yang laku hanya 1 bidang yaitu sebidang tanah yang  berlokasi di Desa Kutamanah Kecamatan Sukasari Kabupaten Purwakarta dengan harga sebesar Rp.725.200.000,-. Dalam pelaksanaan lelang ini juga hadir pegawai dari pemohon bantuan lelang KPKNL Jakarta III, Nicodemus Ratu dan Mas’ud.



Peserta lelang sebanyak 1 peserta. Dalam penjelasannya Pejabat Lelang menyampaikan bahwa aset dilelang dalam kondisi apa adanya. Lelang dilaksanakan dimulai dengan pembacaan Risalah Lelang serta dilanjutkan dengan tanya jawab. Penawaran dimulai dengan harga limit sebesar Rp.725.000.000,- terus kemudian terjadi penawaran lisan naik menjadi Rp.725.200.000,-.



Dengan pelaksanaan lelang atas barang sitaan PUPN Cabang DKI Jakarta ini, berarti realisasi pelaksanaan lelang KPKNL Purwakarta telah mencapai sebesar 600% dari target yang telah ditetapkan.

(arif)

Selasa, 02 Juli 2013

Sosialisasi dan Bimtek Penilaian Kanwil DJKN Jawa Barat


Kegiatan sosialisasi selanjutnya dilanjutkan di Ruang Lelang Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung Jl. Ambon No.1 Bandung yang menghadirkan narasumber Edih Mulyadi dari Direktorat Penilaian Kantor Pusat DJKN. Kegiatan tersebut diadakan sebagai upaya menyegarkan kembali pengetahuan pegawai seputar penilaian serta meng-update informasi terbaru seputar kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kegiatan penilaian. Menurut Edih Mulyadi, Kantor pusat telah menerbitkan beberapa peraturan terkait penilaian. Dengan sosialisasi, diharapkan adanya feedback dari para peserta sebagai masukan untuk penyempurnaan peraturan lebih lanjut. “Kantor pusat membuka pintu untuk kritik dan saran, selama disertai dengan argumentasi yang tepat dan data-data yang akurat,” jelas Edih.Bandung
 – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Barat mengadakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penilaian di lingkungan Kanwil DJKN Jawa Barat pada Selasa 11 Juni 2013. Pembukaan Sosialisasi dilaksanakan pada pagi hari di Hotel Grand Seriti oleh Kakanwil DJKN Jawa Barat, bersamaan dengan pembukaan kegiatan Penyegaran Penilaian Usaha Angkatan II 2013 dan“Current Issue” oleh Direktur Penilaian DJKN.
Edih Mulyadi menjelaskan, bagi seorang penilai, pemahaman akan prinsip maupun teori-teori dasar penilaian mutlak diperlukan. Di samping itu, wawasan tentang peraturan-peraturan terkait penilaian harus selalu di-updateInstinc, kepekaan seorang penilai dalam menerapkan teori penilaian akan terasah dengan seringnya melakukan penilaian ke lapangan. Panduan tata cara berupa peraturan-peraturan baru terkait penilaian, maupun bultek (bulletin teknis) penilaian dalam mendukung pelaksanaan inventarisasi dan penilaian sudah diberikan oleh kantor Pusat. Menurut Edih, di samping memudahkan melakukan penilaian, panduan yang terlalu teknis juga berdampak membatasi ruang gerak penilai untuk mengaktualisasikan kemampuannya. Oleh karena itu, menurut pria asli Sukabumi ini, panduan penilaian akan diberikan, tetapi tetap memberikan keleluasaan bagi penilai untuk mengaktualisasikan kemampuannya.
Di hadapan para penilai dari perwakilan KPKNL dan Kanwil DJKN Jawa Barat, narasumber memaparkan, bahwa salah satu hal yang perlu dilengkapi dalam laporan penilaian adalah dokumentasi. Kertas Kerja, data pembanding, analisis yang dilakukan, hingga coretan-coretan dalam menentukan pembanding semestinya ikut dilampirkan dalam laporan penilaian. Di kemudian hari, apabila terdapat pertanyaan terkait hasil penilaian, seorang penilai dapat menjelaskan kembali sesuai dokumentasi yang dilampirkan.

Terkait wacana penilaian atas Barang Milik Daerah (BMD), Edih Mulyadi menjelaskan bahwa pada prinsipnya Penilai DJKN dapat menindaklanjuti permohonan penilaian BMD, tetapi ada syarat yang harus dipenuhi. Syarat tersebut ialah (1) kegiatan penilaian BMD tidak mengganggu tugas dan fungsi utama DJKN, (2) tetap memprioritaskan penilaian BMN, (3) tersedianya SDM yang memadai baik dalam hal kuantitas (jumlah) maupun kualitas (kompetensi), dan yang tidak kalah pentingnya adalah (4) semua biaya ditanggung oleh pihak pemohon.
 
Di akhir acara, narasumber kembali menegaskan untuk mencoba mengimplementasikan peraturan-peraturan yang telah diterbitkan kantor pusat  alam praktik penilaian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan/kelemahannya, minimal dapat dikomentari. Bila ada masukan berupa kritik atau pun saran dapat disampaikan ke kantor pusat melalui surat, dengan terlebih dahulu diberitahukan lewat telepon.
Acara sosialisasi ditutup oleh Kepala KPKNL Bandung Teddy Syandriadi, mewakili Kepala Kanwil DJKN Jawa Barat.(Teks: Hadiwijaya – Kanwil DJKN Jawa Barat | Editor: QR)